Seorang anak, entah dia dengan kebutuhan special atau tidak, tetaplah seorang anak.
Seorang anak dengan keinginannya, dengan dunianya, dan pemikirannya.
Pelajaran yang sangat berharga bagi saya,
Adalah hal sederhana, Dzaki anak saya dengan kebutuhan special, yang saya kira selama ini mungkin tidak "aware", "tidak tertarik", atau "belum paham" tentang perayaan Ulangtahun.
3 kali ulangtahunnya dirayakan dirumah, bersama keluarga besar.
Saya rasa, belum saatnya mengadakan pesta yang lebih ramai, disekolah atau di rumah makan.Bahkan seingat kami, Dzaki selalu terganggu di dalam suasana berisik dan musik dengan banyak orang. Beberapa kali kami ke ulangtahun anak saudara atau teman, berakhir dengan Dzaki menangis gelisah, dan kamipun cepat2 pulang.
Namun hari ini, betapa saya dikejutkan. Bahwa anak saya telah "mengerti" dan punya keinginan akan pesta ulangtahun.
Hari ini ada perayaan ultah teman di sekolahnya. Acar tiup lilin, menyanyi dan memberikan kado. Kata baby sitternya, Dzakipun maju ikut meniup lilin di kue tart, selain itu diapun menghampiri tumpukan kado dan ingin membukanya. Tentu saja tidak boleh, karena hari ini bukan ulang tahunnya.
Dzakipun ngambek, menangis di pojok kelas. Perlu waktu untuk membujuknya pulang seusai pesta.
Saya senang, karena Dzaki sudah dapat menikmati kemeriahan pesta, dengan banyak teman dan musik. Namun saya sedih, karena ultahnya sudah berlalu bulan lalu, dan Dzaki tidak mendapatkan perayaannya di sekolah. Saya berjanji, tahun depan adalah pestanya yg keempat dan disekolah, bersama teman temannya.
Monday, February 16, 2009
Wednesday, January 21, 2009
Banjir lagi Banjir lagi
Hueeeeeeeeee akhirnya kebanjiran juga. Setelah minggu kemarin sport jantung atas karena hujan lebat berhari hari dan sungai di klapa gading meluap, lega banjir ga masuk rumah. Kemudian beberapa hari panas, tiada hujan, dan selokan selokan pun telah kering.
Weekend kemarin pun adem ayem. Minggu tgl 18 Januari kemarinpun dilewati dengan tenang, dan tengah malam kami masih sempat mengikuti perkembangan kebakaran di Pertamina Plumpang di TV, dan asapnya pun dapat kami lihat dari tempat jemuran di atas. beberapa wargapun sempat keluar rumah.Lpkasi plumpang sekitar 5-7 kilo dr kompleks kami.
Hujan pun turun mulai jam 2:00 pagi, semua terlelap. Mama terbangun jam 4 pagi, dan mengangkat Dzaki yg suka menggelinding di lantai saat tidur. Mama ke kamar mandi, ternyata di tempat wudhu dan cuci depan kamar mansi sudah tergenang air hitam. Mama langsung melihat keluar jendela, Ya Tuhan, jalanan depan rumah banjir, dan hujan deras sekali. Khawatir karena ketinggian air sudah mencapai tepian teras, mama langsung membangunkan papa dan suster. Kami segera mengangkat barang2 yg masih ada di permukaan lantai, sepatu2, kasur kecil Dzaki di lantai, kulkas dll.
Ternyata benar, tidak sampai 10 menit kemudian air hitam mulai menerobos celah pintu ruang tamu. Hujan deras, dan warga masih lelap. Ada satpam lewat dan berusaha membangunkan warga sekitar. Mama dan Papa juga berusaha membantu menngedor pintu rumah pak RT disebelah. Papa segera menyelamatkan mobil ke tempat lebih tinggi. Warga yg mulai bangunpun segera memindahkan kendaraan mereka.
Saat Adzan subuh, air setinggi mata kaki sudah merata di seluruh rumah. Hanya dapur yg letak ubinnya lebih tinggi yang masih kering. Untung Dzaki masih lelap setelah begadang sampai jam 1 malam. Hujan sudah berhenti. Kami langsung menyeroki air keluar.
Jam 6:30 air sudah terserok keluar. Mama mulai memasak, dan yg lain bersih2 rumah.Dzaki masih lelap boboknya. Untung lah, karena dengan demikian kami bisa bersih bersih dengan tenang.
Air di jalanan masih tinggi, bahkan di rumah tetangga yg terletak di lokasi yg lebih rendah, masih tergenang air.
Dzaki bangun jam 11 siang, saat itu rumah sudah bersih, walau jalanan depan masih tergenang. Mama kena encok pegel linu (sudah lama ga kerja fisik nih).Maka kami bergantian tidur dan menjaga Dzaki.
Sore itu beberapa anak warga yg rumahnya masih belum beres main kerumah, saat orangtua mereka beres beres rumah dan istirahat. Dzaki senang dan senyum senyum melihat mereka datang dan bermain. Jalanan masih tergenang jadi Dzaki tidak bisa jalan jalan sore (uggh Dzaki suka banget main becek becek)
Kami bersyukur banjir tidak terlalu lama dirumah, namun rumah nenek kota 10 menit dari tempat kami masih banjir selutut dan baru surut menjelang sore. Untuk kesana tidak memungkinkan krn jalurnya ditutup krn air setinggi paha.
Untung sebelumnya mama bikin donat dan klepon yang banyak, hehe lumayan menghibur diri saat kerja keras menguras air di rumah.
Weekend kemarin pun adem ayem. Minggu tgl 18 Januari kemarinpun dilewati dengan tenang, dan tengah malam kami masih sempat mengikuti perkembangan kebakaran di Pertamina Plumpang di TV, dan asapnya pun dapat kami lihat dari tempat jemuran di atas. beberapa wargapun sempat keluar rumah.Lpkasi plumpang sekitar 5-7 kilo dr kompleks kami.
Hujan pun turun mulai jam 2:00 pagi, semua terlelap. Mama terbangun jam 4 pagi, dan mengangkat Dzaki yg suka menggelinding di lantai saat tidur. Mama ke kamar mandi, ternyata di tempat wudhu dan cuci depan kamar mansi sudah tergenang air hitam. Mama langsung melihat keluar jendela, Ya Tuhan, jalanan depan rumah banjir, dan hujan deras sekali. Khawatir karena ketinggian air sudah mencapai tepian teras, mama langsung membangunkan papa dan suster. Kami segera mengangkat barang2 yg masih ada di permukaan lantai, sepatu2, kasur kecil Dzaki di lantai, kulkas dll.
Ternyata benar, tidak sampai 10 menit kemudian air hitam mulai menerobos celah pintu ruang tamu. Hujan deras, dan warga masih lelap. Ada satpam lewat dan berusaha membangunkan warga sekitar. Mama dan Papa juga berusaha membantu menngedor pintu rumah pak RT disebelah. Papa segera menyelamatkan mobil ke tempat lebih tinggi. Warga yg mulai bangunpun segera memindahkan kendaraan mereka.
Saat Adzan subuh, air setinggi mata kaki sudah merata di seluruh rumah. Hanya dapur yg letak ubinnya lebih tinggi yang masih kering. Untung Dzaki masih lelap setelah begadang sampai jam 1 malam. Hujan sudah berhenti. Kami langsung menyeroki air keluar.
Jam 6:30 air sudah terserok keluar. Mama mulai memasak, dan yg lain bersih2 rumah.Dzaki masih lelap boboknya. Untung lah, karena dengan demikian kami bisa bersih bersih dengan tenang.
Air di jalanan masih tinggi, bahkan di rumah tetangga yg terletak di lokasi yg lebih rendah, masih tergenang air.
Dzaki bangun jam 11 siang, saat itu rumah sudah bersih, walau jalanan depan masih tergenang. Mama kena encok pegel linu (sudah lama ga kerja fisik nih).Maka kami bergantian tidur dan menjaga Dzaki.
Sore itu beberapa anak warga yg rumahnya masih belum beres main kerumah, saat orangtua mereka beres beres rumah dan istirahat. Dzaki senang dan senyum senyum melihat mereka datang dan bermain. Jalanan masih tergenang jadi Dzaki tidak bisa jalan jalan sore (uggh Dzaki suka banget main becek becek)
Kami bersyukur banjir tidak terlalu lama dirumah, namun rumah nenek kota 10 menit dari tempat kami masih banjir selutut dan baru surut menjelang sore. Untuk kesana tidak memungkinkan krn jalurnya ditutup krn air setinggi paha.
Untung sebelumnya mama bikin donat dan klepon yang banyak, hehe lumayan menghibur diri saat kerja keras menguras air di rumah.
Friday, January 16, 2009
Es Krim tanpa susu tanpa telor
Es Putarnya Mariena Payne, tanpa telor, tanpa susu
Ingredients:
Ingredients:
- 2 cups air matang
- 2 cups gula castor
- 6 kantong teh hijau1 cup santan
- Juice dari perasan 1/2 lemonB
- eberapa tetes pasta Pandan
Directions:
1.Masak air dengan gula dengan api kecil, aduk2 sampai gula larut.
2. Biarkan mendidih, lantas masukkan kantong teh, sambil di aduk aduk.
3. Angkat dan dinginkan, buang kantong teh nya.
4. Tambahkan air lemon, dan pasta pandan, lantas aduk sampai rata.
5. Masukkan dalam kulkas kira2 1 jam, lantas tambahi santan, aduk rata.
6. Tuang ke dalam wadah yg pendek ( spy cepet beku nya ), masukkan ke dalam freezer.
7. Kalo bagian pinggir mulai kelihatan beku an, keluarkan dari freezer.
8. Masukkan ke mixer atau blender, blender kira2 5 menit.
9. Tuang lagi dalam wadah nya, lantas masukkan freezer lagi.
10. Ulangi proses blender dan freezer sampai 2 atau 3 kali.
Hmm next time diutak atik rasa lain ah.
Wednesday, January 14, 2009
PR Dzaki
PR SI Dzaki :
1. Brushing
2.Tengkurap di atas bola besar dan dijalankan
3. Tengkurap bertumpu pada kursi dan memindahkan ring
4. Pijet2
Semua 3 kali sehari
Dzaki paling suka bagian pijet2 (wah ini mama juga mau hehe)
1. Brushing
2.Tengkurap di atas bola besar dan dijalankan
3. Tengkurap bertumpu pada kursi dan memindahkan ring
4. Pijet2
Semua 3 kali sehari
Dzaki paling suka bagian pijet2 (wah ini mama juga mau hehe)
Musim Banjir tlah Tiba
Kemarin jam 6.30 pagi, berangkat ke kantor, ternyata untuk keluar Kelapa Gading terhalang macet dan genangan air. Sungai di samping MKG pun sdh setinggi jalan. Mama memutuskan kembali kerumah, belanja beras dan kebutuhan dipasar, mengangkati barang barang dirumah. Dzaki masih bobok. Papa yang sedari pagi sudah males berangkat, memutuskan untuk off. Mama berangkat ke kantor naik busway, jam 9.00. Jalanan perintis hingga Cempaka Putih menjelang RS Islam memang menggenang. Maka busway pun tersendat, karena kendaraan memasuki jalur busway untuk menghindari genangan yang lebih mirip kubangan besar.
Sampai di kantor jam 10.30, cuaca sudah cerah. Sore pulang sedikit gerimis, tapi lancar. Genangan yang ada di pagi hari pun sudah surut. Dzaki dan papa seharian main di rumah nenek (nenek kota). Hmfff papa bukannya mberesin rumah siap siap banjir dan beli perbekalan....gas dirumah pun ga diisi.
Pagi tadi keadaan jauh lebih parah. Luapan sungai sudah memenuhi jalanan. Beberapa sudah masuk ke kompleks perumahan. Jalanan depan mall, kemudian depan ruko2 ke arah Artha Gading, sudah tergenang. Papa (yg dah mungkin bolos lg) dan mama berangkat dengan cemas. Apalagi hujan deras.Dzaki masih bobok. Mungkin siang nanti jika hujan masih mengguyur mama ijin agar bisa mengungsikan Dzaki, karena takut nanti sore-malam air tambah tinggi.
Barusan menelepon suster , laporan hujan masih deras dan...gas habis (haiyaaaaaa kemarin yg off seharian kok ya ndak beli, off malah main ke nenek kota seharian, bukannya belikan perbekalan).Takutnya semakin siang air sudah tinggi dan ga bisa kemana mana lagi untuk beli logistik.
Moga moga Banjir ga masuk ke rumah Dzaki.
Sampai di kantor jam 10.30, cuaca sudah cerah. Sore pulang sedikit gerimis, tapi lancar. Genangan yang ada di pagi hari pun sudah surut. Dzaki dan papa seharian main di rumah nenek (nenek kota). Hmfff papa bukannya mberesin rumah siap siap banjir dan beli perbekalan....gas dirumah pun ga diisi.
Pagi tadi keadaan jauh lebih parah. Luapan sungai sudah memenuhi jalanan. Beberapa sudah masuk ke kompleks perumahan. Jalanan depan mall, kemudian depan ruko2 ke arah Artha Gading, sudah tergenang. Papa (yg dah mungkin bolos lg) dan mama berangkat dengan cemas. Apalagi hujan deras.Dzaki masih bobok. Mungkin siang nanti jika hujan masih mengguyur mama ijin agar bisa mengungsikan Dzaki, karena takut nanti sore-malam air tambah tinggi.
Barusan menelepon suster , laporan hujan masih deras dan...gas habis (haiyaaaaaa kemarin yg off seharian kok ya ndak beli, off malah main ke nenek kota seharian, bukannya belikan perbekalan).Takutnya semakin siang air sudah tinggi dan ga bisa kemana mana lagi untuk beli logistik.
Moga moga Banjir ga masuk ke rumah Dzaki.
Monday, January 12, 2009
SOTO SAPI BATAS KOTA-KEBUMEN
Sebenarnya tempat ini tidak sengaja dapatnya. Waktu balik dari Yogya ke Jakarta, kami berangkat subuh. Jam 9 pagi perut sudah keroncongan karena berangkat tanpa sarapan. Pas didaerah Kebumen, celingak celinguk cari tempat makanan (karena masih pagi memang banyak yg belum buka). Akhirnya mata tertambat pada pondok di sebelah kiri (dari arah Yogya) dengan spanduk hijau "RM HIDAYAHBATAS KOTA, SOTO SAPI". Ada beberapa mobil Plat "B" disana, belum terlalu ramai.
So gambling gambing , karena memang belum pernah coba, tapi perut sudah lapar apadaya, harus berani coba. Ternyata uhuuuy ga salah firasat, tempatnya lumayan nyaman, bersih., cukup luas dan banyak pilihan, mau duduk di warung bagian depan dalam ruangan, di emperan dengan angin sepoi2, atau lesehan di bangunan sebelah.
Soto sapi kuah bening dengan daging yang lembut pun terhidang. Nasinya dipiring terpisah uhuuuy porsinya gede banget. Masih ada pengiring gorengan tempe mendoan. Menu lain adalah nasi rames, dan ada menu....ehm ehm balado petai.......nyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaam.
Pesan 1 nasi rames (dengan 2 sayur dan 1 ikan), 3 soto sapi, 2 nasi putih dan 3 teh manis cuman bayar 46 ribu. Murah tenan, wareg pisan. Cihuuuy perbendaharaan tempat isi perut di perjalanan pun bertambah 1.
RM HIDAYAH BATAS KOTA
(200 meter sebelum tugu batas Kebumen, dr arah Yogya)
Friday, January 09, 2009
Dzaki & Ice Cream
Dzaki sulit menerima makanan yang baru, entah kue, buah, puding, snack.
Entah kenapa untuk ice cream dia sangat suka. Mungkin karena texturnya lembut dan rasanya, serta sensasi dingin ice cream. Tapi puding kok ga mau ya (???)
Sebulan yang lalu tepatnya Dzaki mulai kenal ice cream. Itu karena tiap kali ke mall, dia lama melihat konter gellato, berdiri didepannya, akhirnya saya belikan, walau tdnya saya mikir " ah pasti ditolak seperti tawaran makanan lainnya". Tak dinyana, sesendok demi sesendok, Dzaki mulai makan, sampai 10 sendok, dan dia senyum senyum senang.
Dan tiap kali ke mall, pasti Dzaki akan berhenti lama dan baru beranjak jika dibelikan Gellato.
Pun dengan ice cream, suatu sore lewatlah gerobak Walls di perumahan. Anak anak pun berlarian. Dzaki pun menarik2 saya agar ikut ke gerobak Walls. Akhirnyapun saya belikan 1 cup dan...ludes. Yang saya heran ...kok Dzaki bisa tahu ya bahwa yang lewat itu gerobak ice cream, apakah dari belnya, atau gambar2nya? I mean, kan banyak gerobak roti, siomay, macam2 makanan yang lewat. Berarti Dzaki sdh bisa membedakan yang liwat donk.
Tantangan mama adalah, membuat ice cream homemade bebas telur, susu sapi dan pemanis sintetis, serta perasa buatan.
Entah kenapa untuk ice cream dia sangat suka. Mungkin karena texturnya lembut dan rasanya, serta sensasi dingin ice cream. Tapi puding kok ga mau ya (???)
Sebulan yang lalu tepatnya Dzaki mulai kenal ice cream. Itu karena tiap kali ke mall, dia lama melihat konter gellato, berdiri didepannya, akhirnya saya belikan, walau tdnya saya mikir " ah pasti ditolak seperti tawaran makanan lainnya". Tak dinyana, sesendok demi sesendok, Dzaki mulai makan, sampai 10 sendok, dan dia senyum senyum senang.
Dan tiap kali ke mall, pasti Dzaki akan berhenti lama dan baru beranjak jika dibelikan Gellato.
Pun dengan ice cream, suatu sore lewatlah gerobak Walls di perumahan. Anak anak pun berlarian. Dzaki pun menarik2 saya agar ikut ke gerobak Walls. Akhirnyapun saya belikan 1 cup dan...ludes. Yang saya heran ...kok Dzaki bisa tahu ya bahwa yang lewat itu gerobak ice cream, apakah dari belnya, atau gambar2nya? I mean, kan banyak gerobak roti, siomay, macam2 makanan yang lewat. Berarti Dzaki sdh bisa membedakan yang liwat donk.
Tantangan mama adalah, membuat ice cream homemade bebas telur, susu sapi dan pemanis sintetis, serta perasa buatan.
Masalah Tidur Dzaki
Tidur merupakan salah satu problem Dzaki. Jaman sejak usia 4 bulan sampai 1,5 tahun tidurnya agak mengerikan. Dalam 24 jam dia hanya tidur 2-4 jam. Dari saya pulang kantor sampai berangkat pagi Dzaki ga tidur. Atau, tidur siang 2 jam saja, dan semalaman tidak tidur.
Setelah mengikuti SI dan berenang, sdh agak lumayan, sempat tidurnya menjadi normal. Kalau akhir akhir ini, jam tidurnya yang kebalim -balik. Walaupun total tetap 8-10 jam, tetap saja memusingkan.
Ini beberapa polanya yang ga teratur :
- Kalau Dzaki bangun jam 10 pagi. Nanti tidur sore jam 3 atau jam 4, bangun jam 7 malam. Tidur lagi jam 2 pagi.
- Kalau Dzaki bangun jam 8 pagi, terus seharian ga bobok, sekolah, main. Diusahakan ga bobok sore atau siang. Terus jam 8 tidur (kami langsung lega). Apa yang terjadi? Dia bangun jam 2 malam, dan main sampai jam 7 pagi.
- Kami bawa berenang lagi siang, sore kecapekan tidur, jam 9 malam bangun lagi, main sampai jam 1 malam
Belum ketemu nih polanya yg bs benar.
Setelah mengikuti SI dan berenang, sdh agak lumayan, sempat tidurnya menjadi normal. Kalau akhir akhir ini, jam tidurnya yang kebalim -balik. Walaupun total tetap 8-10 jam, tetap saja memusingkan.
Ini beberapa polanya yang ga teratur :
- Kalau Dzaki bangun jam 10 pagi. Nanti tidur sore jam 3 atau jam 4, bangun jam 7 malam. Tidur lagi jam 2 pagi.
- Kalau Dzaki bangun jam 8 pagi, terus seharian ga bobok, sekolah, main. Diusahakan ga bobok sore atau siang. Terus jam 8 tidur (kami langsung lega). Apa yang terjadi? Dia bangun jam 2 malam, dan main sampai jam 7 pagi.
- Kami bawa berenang lagi siang, sore kecapekan tidur, jam 9 malam bangun lagi, main sampai jam 1 malam
Belum ketemu nih polanya yg bs benar.
Wednesday, January 07, 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)