Sudah lama sekali rasanya tidak pernah belanja di Pasar Tradisonal. Selama ini lebih sering belanja ke supermarket sambil jalan ke mall . Seringkali saat masih jadi “wanita bekerja” aku belanja di supermarket sepulang bekerja, jadi nyaris ga pernah ke pasar selama beberapa tahun. Kecuali pas mudik ke Yogya, rumah ibuku di Yogya memang hanya 300 mtr dr pasar.
Ingat pesan sang therapist untuk mengurangi jalan ke mall (katanya tidak ada interaksi social disana) , dan Dzaki harus banyak jalan jalan di lingkungan sekitar, sore sore aku ajak Dzaki jalan jalan ke pasar dekat kompleks rumahku, sekitar 15 menit jalan kaki dari rumah. Untungnya memang pasar kecil dekat rumah ini buka sampai sore. Kalau pagi, sering Dzaki belum bangun (mamanya juga hehe). Pasarnya juga ga terlalu crowded, dan tidak terlalu becek. Dasarnya memang itu bukan pasar beneran, hanya satu ruas jalan aspal dengan sekumpulan pedagang dan toko2 kecil di kanan kirinya, plus lapak lapak kaki lima. Tidak ada bangunan khusus untuk pasar.
Karena Dzaki belum mau bener bener jalan kaki kalau ke pasar, aku naikin ke skuter bebeknya (scoobek), aku ajak ke pasar jalan sambil sekalian belanja sedikit keperluan dapur yang habis. Dzaki seneng sekali melihat keramaian pasar sore. Aku pun seneng karena pasarnya cukup lengkap, dan banyak jajanan (hehe).Disana mama tadi beli jahe buat bikin minuman, dan bbrp sayuran. Terus di pasar ternyata ada apotik kecil, jadi sekalian beli obat batuk buat mama dan papa Dzaki. Trus ada penjual kue terang bulan, mama beli kue terang bulan kacang coklat (hmm rasanya dah lama ga makan ini) , roti tawar dr bakery yg kebetulan lewat naik sepeda. Ada juga penjual pakaian dan daster. Susternya Dzaki langsung mampir dan nawar nawar.
Senang rasanya, dan yang paling penting Dzaki anteng di keramaian orang. Pulangnya mama bawa tentengan banyak heh heh. Lain kali kesana lagi ya nak.
Monday, January 14, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment