Kenapa Dzaki terlambat berbicara, bahkan dikhawatirkan autis?
Berbagai macam teori kemungkinan beterbangan di kepala (berikut sanggahanku pribadi):
1. Apakah karena mamanya depresi pasca melahirkan? (baby bluenya lama banget). - My comment : iya kali ya. Hiks.
2. Apa karena ga dapat ASI?. My comment : lha nek bayi panti asuhan njuk autis kabeh?
3. Apa karena lahirnya Caesar?. My comment : mosok sih? Ponakanku endak tuh.
4. Apa karena sebelum Caesar aku diinduksi sampai 10 ampul tapi tidak mempan?. My comment : tanya dokternya dulu kali ye?
5. Apa karena waktu hamil banyak makan seafood terutama kerang (keracunan merkuri?). My comment : duuuh jangan2 ini, kan seafood perairan Jakarta kayake ga bisa dijamin ga tercemar limbah.
6. Apa karena susu formula (gossip di milis AA/DHA???)- my comment : Klo AA/DHA rasanya berarti mustinya banyak korban dunk. Mana susu yang kubeli termasuk di golongan yg plng mahal. Kayaknya kok nggak banget ya kalau ini yang meimbulkan autis.Klo gitu pabriknya sudah ditutup donk di seluruh dunia, dan korbannya mustinya banyak kayak korban keracunan susu di Jepang bbrp tahun silam
7. Apa karena dari bayi sering minum obat? (jaman dulu Dzaki sering sakit dan banyak obat). – my comment : sama dengan dibawah.
8. Antibiotik saat bayi? (Dzaki pas diare hebat dan opname diberikan antibiotik). – my comment : Klo antibiotic pas bayi, saat ini kan Jakarta lagi wabah diare, biasanya klo dah diare hebat diberikan antibiotic, mosok habis itu jadi pada autis kayake nggak banget dech.
9. Kurang stimulasi (papa mamane sibuk?). My comment : kayake ini paling mungkin. Duuuh maafin orangtuamu ya Dzaki. Tapi sekarang mama dah ga sibuk sama sekali.
10. Genetis? (ortu suami sodara sepupu dekat, sepupu jauhnya ada yg rada rada autis). My comment : ketoke ini rada mengkhawatirkan .
11. Vaksin ? (katanya MMR nyebabin autis?)- my comment :
dokter yg nyuntik MMR aku kemarin datangi langsung dan aku tanyain, menurutnya enggak, krn vaksin saat ini sdh canggih dan bnyk digunakan di Negara maju. Kebetulan yg aku gunakan juga termasuk yang terbaik (tur paling larang) dan menurut dokter tidak mengandung pengawet merkuri. Asumsinya klo vaksin ini berbahaya tentunya akan dilarang di negara2 maju juga. Trus gimana dengan vaksin2 yang di puskesmas atau daerah2, klo krn vaksin tentunya banyak korbannya terutama yg dapat di daerah.
12. Gizi (BB rendah?)- my comment : bisa jadi, apalagi ahli gizinya bilang asupan gizi mempengaruhi perkembangan otak. Tapi klo gitu bayi2 dan anak anak di jalanan mustine bnyak yg mengalami hal ini donk, rasanya yg aku liat di jalanan banyak yg sehat2 pinter nyanyi dan bisa minta minta pula.
13. Kurang stimulus? - My comment : sama dengan no 12 diatas.
14. Alergi? (Dzaki ga tahan laktosa, susunya rendah laktosa dr usia 3 bln), untuk yg ini Dzaki memang belum test alergi.
15. Anak pertama dan laki laki? (Aku baca di internet katanya yg banyak mengalami anak laki2)- my comment : kenapa ya? Aku belum nemu literature yg memperkuat ini, tapi bapakku yo ora ki, sebagai sulung laki-laki, lahir di jaman perang dimana gizi buruk dan hidup di pengungsian, gedenya ga autis. Jaman dulu malah istilah ini belum dikenal pasti).
16. Apa karena aku suka lupa minum susu pas hamil? –my comment : Klo lupa minum susu, jaman biyen simbahku juga endak ada namanya Enfamil, prenagen, sustagen mama, sampe anak 10 juga ga ada yg mengalami autis.
17. Apa lagi kira kira. Rasanya saat melahirkan aku sudah memilih yang terbaik, dokter ahli yg sering menangani kelahiran di keluargaku, RS yg baik, susu formula yg baik (tur terlarang) (ASIku kering), vaksin yg baik (tur termasuk sing paling larang), dokter2 anak yg terkenal jika anakku sakit, makanan kualitas prima dari yg pokok, daging2 kualitas prima, sayur2 organik, peralatan bayi dan mainan yg aman, jare klo peralatan makan yang food grade, aku cuma mau pake merek tertentu saja, ga ngasih msg, makanan atau bumbu dengan pengawet, ga ngasih jajanan etc etc. KENAPA???????
Sunday, December 02, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment