Hmmmffff makin hari harga harga makin naik ga ketulungan.
Ngga cuma bahan pokok dan bahan makanan mentah saja yang naik. Yang lainpun ikut naik. Misalnya detergen, pewangi, juga kosmetik bayi. Kenapa ya ya non makanan ikutan naik?
Yang lebih aneh, kenapa harga di pasar tradisional malah lebih tinggi daripada di hypermart? Sebagai contoh, Molto Pewangi di pasar dekat rumah harganya Rp. 8.500,- untuk kemasan refill 900 ml. Sedangkan di Carrefor kemarin Rp. 7.500,- untuk kemasan yang sama. Ayam boiler utuh Rp. 16.500,- sedangkan dipasar sekitar Rp. 18.000,-. Padahal pasar tradisional kan notabene lebih becek, template lebih jelek, ga ber AC pula. Pantas di koran rebut rebut tentang matinya pasar tradisional.
Jadi ibu-ibu yang tiap harinya kepasar sebenarnya keluar uang lebih banyak donk drpd yang biasa belanja di Hypermarket. Oklah tentu saja ada ongkos bensin, parkir dan mungkin juga jajan setelah capet belanja di hypermart yang luas. Tapi mungkin sepadan dengan selisih 1000-2500 per item yang dikeluarkan jika belanja di pasar tradisional. Mungkin ada kelebihannya kalau belanja di pasar tradisional, misalnya boleh beli dalam amount yang sedikit (Rp. 500,- dapat cabai rawit dua genggam), tinggal jalan kaki kalau dekat rumah, boleh nawar (tp ga selalu)Anyway, it just my thought, yang kmrn habis belanja ke Carrefor kmdian hari ini belanja ke pasar. Hargane lumayan “NJOMPLANG".
Tuesday, February 05, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment