Saturday, September 20, 2008

Capee dee

Hi Friends, just wanna share me feelin and opinion. Please share yours too

Kenyataan bahwa memiliki anak dgn special need adalah capek emotionally mentally memang iya. Tapi yg lebih capek adalah dealin dgn orang2 sekitar yg notabene ga paham atau mmng daya tangkapnya nya kurang mengenai pengetahuan anak2 special need.

Singkat cerita 2 hr ini anakku panas, sakit tenggorokan dan sariawan. rewel dan ga mau makan. Bs dibayangkan menelan ludah pun sakit sekali. Untuk ukuran anak normal, kondisi spt itu cukup bkn sakit dan bete. Untuk anak special need yg belum bisa ngomong, menambah frustrasi kondisinya, menjadi ga nyaman dgn pakaiannya, ga suka dgn lingkungannya, ga nyaman dipeluk etc etc. Dan itu yg terjadi 2 hari ini. rewel , resah, marah2 dan nangis berjam2 dan sebel sama orang2 sekitarnya.

Hal ini sangat2 "normal" terjadi dgn anak special dlm keadaan sakit atau bahkan tidak sakit.

Dalam kerepotan dan capek (krn tidur pagi nyambung kerja), trus kesimpulan bojoku yg dapat inspirasi keluarganya adalah : anak kesambet.



"jedueeeer" please dech. jangan bikin aku tambah frustrasi dgn opini yg sangat tak masuk akal.Krn kesal, kubiarin aja suamiku membawa anakku ke ortu bojoku njuk didoa2kan dgn keyakinan mereka whatever.Aku sendiri ga ikut krn males selain ga percaya.

Memang anakku tetep nangis, tp njuk agak tenang. Tapi tentu saja teoriku adalah : dia sebel di rumah, apalagi suara bising pemotong kayu disebelah rumah yg memang menyakiti telinga dan bikin sensi anak2 special need. trus ditempat orangtuane bojoku banyak anak2 kecil, off course dia seneng trus mau main.Dan pulang kerumah trus rewel lg krn sebel.

Dengan kondisi spt itu, semakin yakinlah bojoku dan keluargane dgn keyakinanya tersebut bahwa anak ini memang kesambet. capeeee deeeeeeee.

Klo ada kesempatan rasane pengen hijrah ke negara yg orang2nya pemikirannya lebih rasional. Mana ada "children with special need" disamakan dgn "kesambet".Klo semua orang indonesia percaya teori kesambet, klo gt semua anak autis di indonesia langsung sembuh donk, kerumah orangtua bojoku aja, minta kesembuhan dr "kesambet".



(ibu yang capek ati)